watch sexy videos at nza-vids!
WWW.CERITAINDO.SEXTGEM.COM

Find us On Facebook and Twitter
facebook.jpg | twitter.jpg

Anakku suamiku

Sudah seminggu Sandi menjadi suamiku. Dan
jujur saja aku sangat menikmati kehidupan
malamku selama seminggu ini. Sandi benar-
benar pemuda yang sangat perkasa, selama
seminggu ini liang vaginaku selalu disiramnya
dengan sperma segar. Dan entah berapa kali aku
menahan jeritan karena kenikmatan luar biasa
yang ia berikan.
Walaupun malam sudah puas menjilat,
menghisap, dan mencium sepasang
payudaraku. Sandi selalu meremasnya lagi jika
ingin berangkat kuliah saat pagi hari, katanya sich
buat menambah semangat. Aku tak mau
melarang karena aku juga menikmati semua
perbuatannya itu, walau akibatnya aku harus
merapikann bajuku lagi.
Malam itu sekitar jam setengah 10-an. Setelah
menidurkan anakku yang paling bungsu, aku
pergi kekamar mandi untuk berganti baju. Sandi
meminta aku mengenakan pakaian yang biasa
aku pergunakan ke sekolah. Setelah selesai
berganti pakaian aku lantas keluar dan berdiri
duduk di depan meja rias. Lalu berdandan
seperti yang biasa aku lakukan jika ingin
berangkat mengajar kesekolah.
Tak lama kudengar suara ketukan, hatiku
langsung bersorak gembira tak sabar menanti
permainan apa lagi yang akan dilakukan Sandi
padaku.
Masuk.. Nggak dikunci, panggilku dengan suara
halus.
Lalu Sandi masuk dengan menggunakan T-shirt
ketat dan celana putih sependek paha.
Malam ibu... Sudah siap..? Godanya sambil
medekatiku.
Sudah sayang... Jawabku sambil berdiri.
Tapi Sandi menahan pundakku lalu memintaku
untuk duduk kembali sembil menghadap
kecermin meja rias. Lalu ia berbisik ketelingaku
dengan suara yang halus.
Bu.. Ibu mau tahu nggak dari mana biasanya
saya mengintip ibu?
Memangnya lewat mana..? Tanyaku sambil
membalikkan setengah badan.
Dengan lembut ia menyentuh daguku dan
mengarahkan wajahku kemeja rias. Lalu sambil
mengecup leherku Sandi berucap.
Dari sini bu.. Bisiknya.
Dari cermin aku melihat disela-sela kerah baju
yang kukenakan agak terbuka sehingga samar-
samar terlihat tali BHku yang berwarna hitam.
Pantas jika sedang mengajar di depan kelas atau
mengobrol dengan guru-guru pria disekolah,
terkadang aku merasa pandangan mereka
sedang menelanjangi aku. Rupanya
pemandangan ini yang mereka saksikan saat itu.
Tapi toh mereka cuma bisa melihat,
membayangkan dan ingin menyentuhnya
pikirku. Lalu tangan kanan Sandi masuk kecelah
itu dan mengelus pundakku. Sementara tangan
kirinya pelan-pelan membuka kancing bajuku
satu persatu. Setelah terbuka semua Sandi lalu
membuka bajuku tanpa melepasnya. Lalu ia
meraih kedua payudaraku yang masih tertutup
BH.
Inilah yang membuat saya selalu mengingat ibu
sampai sekarang, Bisiknya ditelingaku sambil
meremas kedua susuku yang masih kencang ini.
Lalu tangan Sandi menggapai daguku dan segera
menempelkan bibir hangatnya padaku dengan
penuh kasih dan emosinya. Aku tidak tinggal
diam dan segera menyambut sapuan lidah Sandi
dan menyedotnya dengan keras air liur Sandi,
kulilitkan lidahku menyambut lidah Sandi dengan
penuh getaran birahi. Kemudian tangannya yang
keras mengangkat tubuhku dan
membaringkannya ditengah ranjang.
Ia lalu memandang tubuh depanku yang
terbuka, dari cermin aku bisa melihat BH hitam
yang transparan dengan push up bra style.
Sehingga memberikan kesan payudaraku
hampir tumpah meluap keluar lebih
sepertiganya. Untuk lebih membuat Sandi lebih
panas, aku lalu mengelus-elus payudaraku yang
sebelah kiri yang masih dibalut bra, sementara
tangan kiriku membelai pussy yang menyembul
mendesak CDku, karena saat itu aku
mengenakan celana mini high cut style.
Sandi tampak terpesona melihat tingkahku, lalu ia
menghampiriku dan menyambar bibirku yang
lembut dan hangat dan langsung melumatnya.
Sementara tangan kanan Sandi mendarat
disembulan payudara sebelah kananku yang
segar, dielusnya lembut, diselusupkan
tangannya dalam bra yang hanya 2/3 menutupi
payudaraku dan dikeluarkannya buah dadaku.
Ditekan dan dicarinya puting susuku, lalu Sandi
memilinnya secara halus dan menariknya
perlahan. Perlakuannya itu membuatku melepas
ciuman sandi dan mendesah, mendesis,
menghempaskan kepalaku kekiri dan kekanan.
Selepas tautan dengan bibir hangatku, Sandi lalu
menyapu dagu dan leherku, sehingga aku
meracau menerima dera kenikmatan itu.
Saan... Saann... Kenapa kamu yang memberikan
kenikmatan ini..
Sandi lalu menghentikan kegiatan mulutnya.
Tangannya segera membuka kaitan bra yang
ada di depan, dengan sekali pijitan jari telunjuk
dan ibu jari sebelah kanan Sandi, Segera dua
buah gunung kembarku yang masih kencang
dan terawat menyembul keluar menikmati
kebebasan alam yang indah. Lalu Sandi
menempelkan bibir hangatnya pada buah
dadaku sebelah kanan, disapu dan dijilatnya
sembulan daging segar itu. Secepat itu pula
merambatlah lidahnya pada puting coklat muda
keras, segar menentang ke atas. Sandi
mengulum putingku dengan buas, sesekali
digigit halus dan ditariknya dengan gigi.
Aku hanya bisa mengerang dan mengeluh,
sambil mengangkat badanku seraya melepaskan
baju dan rok kerjaku beserta bra warna hitam
yang telah dibuka Sandi dan kulemparkan
kekursi rias. Dengan giat penuh nafsu Sandi
menyedot buah dadaku yang sebelah kiri,
tangan kanannya meraba dan menjalar kebawah
sampai dia menyentuh CDku dan berhenti
digundukan nikmat yang penuh menentang
segar ke atas. Lalu Sandi merabanya ke arah
vertikal, dari atas kebawah. Melihat CDku yang
sudah basah lembab, ia langsung
menurukannya mendororng dengan kaki kiri
dan langsung membuangnya sampai jatuh ke
karpet.
Adapun tangan kanan itu segera mengelus dan
memberikan sentuhan rangsangan pada
memekku, yang dibagian atasnya ditumbuhi
bulu halus terawat adapun dibagian belahan
vagina dan dibagian bawahnya bersih dan
mulus tiada berambut. Rangsangan Sandi
semakin tajam dan hebat sehingga aku meracau.
Saaan.. Sentuh ibu sayang, .. Saann buat.. Ibu
terbaang.. Pleaase.
Sandi segera membuka gundukan tebal vagina
milikku lalu mulutnya segera menjulur kebawah
dan lidahnya menjulur masuk untuk menyentuh
lebih dalam lagi mencari kloritasku yang semakin
membesar dan mengeras. Dia menekan dengan
penuh nafsu dan lidahnya bergerak liar ke atas
dan kebawah. Aku menggelinjang dan teriak tak
tahan menahan orgasme yang akan semakin
mendesak mencuat bagaikan merapi yang ingin
memuntahkan isi buminya. Dengan terengah-
engah kudorong pantatku naik, seraya tanganku
memegang kepala Sandi dan menekannya
kebawah sambil mengerang.
Ssaann.. Aarghh..
Aku tak kuasa menahannya lagi hingga menjerit
saat menerima ledakan orgasme yang pertama,
magma pun meluap menyemprot ke atas
hidung Sandi yang mancung.
Saan.. Ibu keluaa.. aar.. Sann.. Memekku
berdenyut kencang dan mengejanglah tubuhku
sambil tetap meracau.
Saan.. Kamu jago sekali memainkan lidahmu
dalam memekku sayang.. Cium ibu sayang.
Sandi segera bangkit mendekap erat diatas
dadaku yang dalam keadaan oleng menyambut
getaran orgasme. Ia lalu mencium mulutku
dengan kuatnya dan aku menyambutnya
dengan tautan garang, kuserap lidah Sandi
dalam rongga mulutku yang indah. Tubuhku
tergolek tak berdaya sesaat, Sandipun
mencumbuku dengan mesra sambil tangannya
mengelus-elus seluruh tubuhku yang halus,
seraya memberikan kecupan hangat didahi, pipi
dan mataku yang terpejam dengan penuh cinta.
Dibiarkannya aku menikmati sisa-sisa
kenikmatan orgasme yang hebat. Juga memberi
kesempatan menurunnya nafsu yang kurasakan.
Setelah merasa aku cukup beristirahat Sandi
mulai menyentuh dan membelaiku lagi. Aku
segera bangkit dan medorong belahan badan
Sandi yang berada diatasku. Kudekatkan
kepalaku kewajahnya lalu kucium dan kujilati
pipinya, kemudian menjalar kekupingnya.
Kumasukkan lidahku ke dalam lubang telinga
Sandi, sehingga ia meronta menahan gairahnya.
Jilatanku makin turun kebawah sampai keputing
susu kiri Sandi yang berambut, Kubelai dada
Sandi yang bidang berotot sedang tangan
kananku memainkan puting yang sebelah kiri.
Mengelinjang Sandi mendapat sentuhan yang
menyengat dititik rawannya yang merambat
gairahnya itu, sandipun mengerang dan
mendesah.
Kegiatanku semakin memanas dengan
menurunkan sapuan lidah sambil tanganku
merambat keperut. Lalu kumainkan lubang
pusar Sandi ditekan kebawah dfan kesamping
terus kulepaskan dan kubelai perut bawah Sandi
sampai akhirnya kekemaluan Sandi yang sudah
membesar dan mengeras. Kuelus lembut
dengan jemari lentikku batang kemaluan Sandi
yang menentang ke atas, berwarna kemerahan
kontras dengan kulit sandi yang putih kepalanya
pun telah berbening air birahi.
Melihat keadaan yang sudah menggairahkan
tersebut aku menjadi tak sabar dan segera
kutempelkan bibir hangatku kekepala kontol
Sandi dengan penuh gelor nafsu, kusapu kepala
kontol dengan cermat, kuhisap lubang air
seninya sehingga membuat Sandi memutar
kepalanya kekiri dan kekanan, mendongkak-
dongkakkan kepalanya menahan keikmatan yang
sangat tiada tara, adapun tangannya menjambak
kepalaku.
Buuu.. Dera nikmat darimu tak tertahankan..
Kuingin memilikimu seutuhnya, Sandi
mengerang.
Aku tidak menjawabnya, hanya lirikan mataku
sambil mengedipkannya satu ke arah Sandi yang
sedang kelejotan. Sukmanya sedang terbang
melayang kealam raya oleh hembusan cinta
birahi yang tinggi. Adapun tanganku memijit dan
mengocoknya dengan ritme yang pelan dan
semakin cepat, sementara lidahku menjilati
seluruh permukaan kepala kontol tersebut.
Termasuk dibagian urat yang sensitif bagian atas
sambil kupijat-pijat dengan penuh nafsu birahi.
Sadar akan keadaan Sandi yang semakin
mendaki puncak kenikmatan dan akupun sendiri
telah terangsang. Denyutan memekku telah
mempengaruhi deburan darah tubuhku,
kulepaskan kumulan kontol Sandi dan segera
kuposisikan tubuhku diatas tubuh Sandi
menghadap kekakinya. Dan kumasukkan kontol
Sandi yang keras dan menengang ke dalam
relung nikmatku. Segera kuputar memompanya
naik turun sambil menekan dan memijat dengan
otot vagina sekuat tenaga. Ritme gerakanpun
kutambah sampai kecepatan maksimal.
Sandi berteriak, sementara aku pun terfokus
menikmati dera kenikmatan gesekan kontol sandi
yang menggesek G-spotku berulang kali
sehingga menimbulkan dera kenikmatan yang
indah sekali. Tangan Sandipun tak tinggal diam
diremasnya pantatku yang bulat montok indah,
dan dielus-elusnya anusku, sambil menikmati
dera goyanganku pada kontolnya. Dan akhirnya
kami berdua berteriak.
Buu Dennook.. Aku tak kuat lagi.. Berikan
kenikmatan lebih lagi bu.. Denyutan diujung
kontolku sudah tak tertahankan
Ibu pandai... Ibu liaarr... Ibu membuatku
melayang.. Aku mau keluarr .
Lalu Sandi memintaku untuk memutar badan
manghadap pada dirinya dan dibalikkannya
tubuhku sehingga. Sekarang aku berada
dibawah tubuhnya bersandarkan bantal tinggi,
lalu Sandi menaikkan kedua kakiku kebahunya
kemudian ia bersimpuh di depan memekku.
Sambil mengayun dan memompa kontolnya
dengan yang cepat dan kuat. Aku bisa melihat
bagaimana wajah Sandi yang tak tahan lagi akan
denyutan diujung kontol yang semakin
mendesak seakan mau meledak.
Buu... Pleaass.. See.. Aku akaan meleedaaakkh!
Tungguu Saan.. Orgasmeku juga mauu.. Datang
ssayaang.. Kita sama-sama yaa..
Akhirnya... Cret.. Cret.. Cret tak tertahankan lagi
bendungan Sandi jebol memuntahkan
spermanya di vaginaku. Secara bersamaan
akupun mendengus dan meneriakkan erangan
kenikmatan. Segera kusambar bibir sandi,
kukulum dengan hangat dan kusodorkan lidahku
ke dalam rongga mulut Sandi. Kudekap badan
Sandi yang sama mengejang, basah badan
Sandi dengan peluh menyatu dengan peluhku.
Lalu ia terkulai didadaku sambil menikmati
denyut vaginaku yang kencang menyambut
orgasme yang nikmat yang selama ini
kurindukan.
Lalu Sandi membelai rambutku dengan penuh
kasih sayang kemudian mengecup keningku.
Buu.. Thank you, i love you so much.. Terus
berikan kenikmatan seperti ini untukku ya..
Bisiknya lembut.
Aku hanya mengangguk perlahan, setelah
memberikan ciuman selamat tidur aku
memeluknya dan langsung terlelap. Karena
besok aku harus masuk kerja dan masih banyak
lagi petualangan penuh kenikmatan yang akan
kami lalui..


Adult | GO HOME | Exit
1/2053
U-ON

inc Powered by Xtgem.com